Pengawasan Distribusi Gas 3 Kg di Muara Wahau, Stok Masih Terbatas

Redaksi Newscorner.co.id Redaksi Newscorner.co.id Redaksi Newscorner.co.id
KaUPT Pasar Muara Wahau, Dedi Damhudi ikut mendampingi saat gas datang hingga dibagikan ke masyarakat

Loading

KUTAI TIMUR – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Kecamatan Muara Wahau melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap distribusi tabung gas elpiji tiga kg (melon) di wilayah Kecamatan Wahau dan Kombeng. Langkah ini dilakukan sesuai dengan arahan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur, Nora Ramadani untuk memastikan ketersediaan pasokan bagi masyarakat.

 

Kepala UPT Pasar Muara Wahau, Dedi Damhudi didampingi oleh Kapolsek Muara Wahau, AKP Satria Yudha serta Danramil Kecamatan Muara Wahau, Kapten ARH Asep Supriatna menyampaikan hasil pengawasan menunjukkan stok gas masih terbatas, sementara kebutuhan masyarakat dengan kisaran 3.000 hingga 4.000.

 

“Kami menemukan masih ada kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga dilakukan pengawasan langsung di pangkalan, salah satunya milik H. Agustono di Desa Wahau Baru,” ujar Dedi setelah dikonfirmasi melalui telfon aplikasi Whatsapp, pada Rabu, 29 Januari 2025 Pukul 12.20 WITA.

 

Dedi menegaskan bahwa sistem pendataan dilakukan secara ketat untuk mencegah pembelian berulang dalam satu hari. Setiap Kepala Keluarga (KK) hanya boleh membeli satu tabung dengan menunjukkan Kartu Keluarga sebagai syarat. Hal tersebut dilakukan guna pemerataan, sehingga tidak ada yang membeli dalam jumlah berlebihan.

 

“Jadi tidak bisa double, ada suami, istri maupun anak. Kalau KTP kan susah untuk identifikasi data gandanya,” terangnya.

 

proses pembagian tabung gas di pangkalan H. Agustono Kecamatan Muara Wahau, dengan syarat 1 KK 1 tabung

 

Sementara itu, bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), saat ini masih diberlakukan pembatasan pembelian demi memastikan kebutuhan masyarakat umum terpenuhi. Namun, pihak UPT tetap berkoordinasi dengan pangkalan agar UMKM tetap menjadi prioritas dalam distribusi selanjutnya dan tidak menjual kepada para pengecer.

 

“Untuk sementara, UMKM masih berlaku sama (satu KK satu tabung) karena teriakan masyarakat banyak. Jadi, kita masih membatasi dulu sampai dengan ketersediaan pasokan masyarakat sudah bisa terpenuhi, Insyaallah UMKM juga menjadi prioritas,” ucapnya.

 

Dalam upaya mengatasi kelangkaan gas, Dedi menyatakan telah berkoordinasi dengan Disperindag Kutai Timur serta pemangku kepentingan lainnya. Namun, ia memperkirakan terdapat kendala pada pengiriman dan ketersediaan di Samarinda.

 

“Kami berharap pengiriman bisa lebih lancar, terutama untuk wilayah Wahau dan Kombeng yang padat penduduk,” pungkasnya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini