Hikmah Lutra Walk Out: Diskusi dengan Pemkab Luwu Utara Berakhir Tanpa Kejelasan

Foto : Diskusi antara Pemkab Luwu Utara dan Hikmah Lutra

Loading

LUWU UTARA — Diskusi terbuka antara Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan Himpunan Kerukunan Mahasiswa Luwu Utara (Hikmah Lutra) kembali digelar di ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda), Senin (20/8/2024).

Pertemuan ini bertujuan untuk menagih janji pemerintah terkait kelanjutan pembangunan Perpustakaan dan perbaikan Gedung Olahraga (GOR) yang hingga kini belum difungsikan.

Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diadakan pada 29 Januari 2024 di ruang RDP DPRD Kabupaten Luwu Utara. Dalam rapat tersebut, pemerintah berjanji untuk menyelesaikan sejumlah masalah terkait pembangunan infrastruktur tersebut.

Adapun poin-poin perjanjian yang disepakati antara lain:

1. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara akan mengajukan surat kepada Polda Sulawesi Selatan untuk mendapatkan izin kelanjutan pembangunan Perpustakaan, mengingat kasus ini sedang ditangani oleh Polda.

2. Pembangunan akses jalan dan pemeliharaan Gedung Olahraga akan segera dilakukan oleh pihak terkait.

3. Dinas Perpustakaan akan memberikan laporan perkembangan terkait sengketa bobot pembangunan Perpustakaan yang telah berujung pada gugatan perdata oleh pihak kontraktor.

Namun, dalam audiens kali ini, Hikmah Lutra mengungkapkan kekecewaannya karena banyak pihak dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diwakilkan oleh pejabat lain yang dianggap tidak kompeten untuk menjawab permasalahan yang ada.

“Kemarin saat audiens, yang hadir adalah Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata. Hari ini, mereka tidak hadir, dan kami menilai perwakilan yang dikirimkan tidak memiliki kompetensi untuk menjawab permasalahan yang ada,” ungkap Anan Fauzi, Ketua Hikmah Lutra Komisariat Unanda.

Hikmah Lutra juga mengkritik janji pemerintah yang belum terealisasi terkait kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan menuju Gedung Olahraga. Menurut mereka, janji serupa telah diucapkan sejak tahun 2021, namun hingga kini belum ada tindakan nyata.

“Kami kembali dijanjikan bahwa pembangunan infrastruktur jalan akan dilanjutkan. Kami menilai ini hanya retorika belaka. Janji ini bukan pertama kali, dan sekarang sudah tahun 2024, tapi pemerintah belum melakukan apa-apa,” ujar Muhammad Rajab, Wakil Ketua PP-Hikmah Lutra.

Selain masalah jalan, Hikmah Lutra juga menyoroti kondisi Gedung Olahraga yang mengalami kerusakan akibat kurangnya pemeliharaan. Mereka menilai bahwa pemerintah seharusnya tetap melakukan pemeliharaan, meskipun gedung tersebut belum difungsikan.

“Jika pemerintah hanya fokus pada akses jalan, kami khawatir Gedung Olahraga tetap tidak dapat difungsikan. Beberapa bulan lalu, kami meninjau langsung, dan banyak bagian bangunan yang sudah rusak. Harusnya ada pemeliharaan, karena gedung ini memiliki anggaran untuk itu,” jelas Irsyad Alfarizi, Ketua Umum PP-Hikmah Lutra.

Kepala Dinas PUTRKP2 yang hadir dalam audiens mengaku telah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah terkait akses jalan menuju Gedung Olahraga, namun mereka terkendala masalah anggaran.

“Lagi-lagi kami diperhadapkan pada masalah anggaran. Jika hanya merapikan, kami dari Hikmah Lutra juga mampu melakukannya, dan kami siap gotong royong. Kami menilai pemerintah daerah tidak serius menangani hal ini,” tegas Irsyad.

Merasa tidak ada kejelasan dan keseriusan dari pihak terkait, Hikmah Lutra akhirnya memutuskan untuk walk out dari ruangan. Mereka menyatakan akan melanjutkan pembahasan terkait Perpustakaan pada hari Jumat mendatang dengan membawa massa yang lebih banyak.(…/Am).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini