Tim SAR Gabungan Tanggap Darurat Banjir di Sangatta Selatan

Redaksi Newscorner.co.id Redaksi Newscorner.co.id Redaksi Newscorner.co.id
Ketua Markas PMI Kutim, Wilhelmus Wio Doi (tengah) didampingi tim satuan SAR gabungan

Loading

KUTAI TIMUR – Memasuki hari ke-4 bencana banjir yang melanda Desa Sangatta Selatan, sejumlah tim gabungan di Kabupaten Kutai Timur dikerahkan untuk menangani banjir yang melanda beberapa wilayah, khususnya di Sangatta Selatan.

 

Tim tersebut mencakup Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud), Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), serta Palang Merah Indonesia (PMI). Lokasi terdampak di antaranya Desa Marga Rukun, Desa Sangatta Selatan, hingga sebagian titik di Sangatta Utara.

 

Ketua Markas PMI Kutim, Wilhelmus Wio Doi, menyatakan pihaknya bersama tim gabungan memantau kondisi warga yang memerlukan evakuasi dan penanganan darurat.

 

Proses pengecekan tiap-tiap rumah di kawasan RT.06 Dusun Marga Rukun

 

“Kami memantau lokasi terdampak untuk memastikan jika ada warga yang memerlukan evakuasi atau bantuan mendesak lainnya,” ujar Wilhelmus pada 28 Januari 2025 Pukul 11.32 WITA di RT.06 Dusun Marga Rukun.

 

Banjir ini meluas ke wilayah Patung Burung, Kampung Tengah, Kampung Kajang, Gajah Mada, dan Teluk Lingga. Luapan air dari Rantau Pulung, intensitas hujan tinggi, dan tekanan air pasang dari laut memperparah kondisi.

 

Sejumlah warga mengeluhkan kekurangan logistik seperti makanan dan minuman. Meski demikian, mayoritas warga masih bertahan di rumah mereka.

 

Wilhelmus juga menyayangkan belum terlihatnya kehadiran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim di lapangan.

 

“Kami berharap BPBD segera bergabung untuk memberikan dukungan moral dan memperkuat sinergi dalam penanganan bencana ini, supaya kita bisa lebih bersemangat dan bersama-sama untuk melayani hal-hal kemanusiaan seperti ini,” katanya.

 

Ia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap ancaman predator air seperti buaya dan ular serta mencegah anak-anak bermain di genangan air.

 

Sementara, Ketua RT 02 Dusun Marga Rukun, Yusdaniar, melaporkan bahwa banjir telah berdampak pada 30 hingga 36 kepala keluarga (KK), termasuk lansia dan balita.

 

“Mereka sebagian masih ada yang menetap di rumah. Jadi kita mempersiapkan perahu karet sewaktu-waktu kalua air naik kita paksa untuk evakuasi. Tapi sejauh ini masih aman, makanya kita biarkan saja dia di rumah,” ujar Yusdaniar.

 

Yusdaniar menambahkan, ketersediaan perahu karet dan pelampung sangat dibutuhkan untuk menghadapi banjir yang kerap melanda wilayah mereka.

 

“Kami RT. 02 juga ingin pribadi mempunyai perahu karet dan pelampung. Karena keterbatasan juga dari desa, jadi kita bergantian memakai perahu karet. Karena saat ini RT. 02, 06, dan 03 itu langganan banjir. Jadi siap siaga kita kalau banjir kita mau mempersiapkan perahu karet sama pelampung di situ paling enggak satu RT ada satu,” harapnya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini