dr Bahrani: Fokus pada Seribu Hari Pertama untuk Cegah Stunting

Loading

Kutai Timur – Stunting, yang didefinisikan sebagai hambatan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi perhatian utama di Kalimantan Timur. dr Bahrani, salah satu pakar kesehatan masyarakat, menekankan pentingnya intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan sebagai kunci untuk mencegah stunting.

“1.000 hari pertama kehidupan meliputi 270 hari selama kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Periode ini adalah waktu emas untuk memastikan anak tumbuh sehat dan berkualitas,” ujar dr Bahrani belum lama ini.

Menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi stunting, salah satunya adalah pemberian nutrisi yang memadai kepada ibu hamil dan anak.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga memperhatikan pengukuran tinggi dan berat badan bayi secara rutin menggunakan alat antropometri, yang menjadi standar untuk memantau tumbuh kembang anak secara akurat.

“Pengukuran ini sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini. Jika terdeteksi lebih awal, intervensi gizi dapat segera dilakukan,” jelasnya.

Tercatat, ucap dr Bahrani, di Kalimantan Timur, angka stunting menunjukkan tren penurunan. Namun, data terkini mengenai prevalensi stunting masih memerlukan pembaruan untuk memastikan efektivitas program yang telah dijalankan.

“Peningkatan kesadaran masyarakat dan program edukasi kepada calon ibu sangat membantu menekan angka stunting. Anak-anak yang tumbuh sehat akan menjadi generasi yang cerdas dan produktif di masa depan,” tambahnya.

dr Bahrani berharap kolaborasi lintas sektor dapat terus diperkuat untuk mencegah stunting.

“Ini adalah tanggung jawab bersama. Nutrisi yang baik pada anak-anak kita hari ini akan menentukan masa depan bangsa,” tutupnya.(*/one)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini