Gunung Api Semeru Erupsi, Tinggi Kolom 800 Meter, Warga Dilarang Beraktivitas Radius 13 Km

LUMAJANG – Warga masyarakat yang berada di Kaki Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur, masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, di lokasi Gunung Semeru juga masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, untuk sementara dihimbau agar tidak melakukan kegiatan sekitar radius 5 kilometer.

Hal ini disampaikan Yadi Yuliandi, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos PVMBG Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang.

Dijelaskan Yadi, telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 12 Februari 2024, pukul 06:02 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 800 m di atas puncak (± 4476 m di atas permukaan laut). “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 131 detik.” Jelas Yadi.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos PVMBG Gunung Sawur, merekomendasikan agar Warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.,” tambahnya.

Selain itu direkomendasikan agar warga tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

“Harap Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.” pungkasnya.(*/mn)