Puluhan Pohon Rawan Tumbang di Sekitar Desa Ranu Bedali Lumajang Dipangkas Total

LUMAJANG – Pemangkasan pohon dan pemotongan pohon yang berpotensi tumbang yang ada di sepanjang jalan sekitar Ranu Bedali menjadi fokus Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ranuyoso.
Langkah tersebut diambil setelah adanya laporan dari masyarakat kepada Kepala Desa Ranu Bedali, Supriyadi, yang menginginkan pemangkasan hingga penebangan pohon yang dianggap mengancam keselamatan publik.
Saat dimintai keterangan di sela kegiatan tersebut, Supriyadi menerangkan, bahwa koordinasi telah dilakukan dengan RPH Ranuyoso untuk segera mengevaluasi dan melakukan pemangkasan beberapa ranting pohon yang telah mencapai usia tua, bahkan hingga penebangan pohon yang rawan tumbang.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan RPH Ranuyoso untuk melakukan survey dan mengambil tindakan terhadap beberapa pohon yang dinilai membahayakan atau berisiko bagi keselamatan,” terang dia.
Dirinya juga menegaskan, bahwa tindakan yang diambil adalah mengidentifikasi pohon-pohon yang berpotensi membahayakan pengguna jalan di sekitar Ranu Bedali, kemudian dilakukan pemangkasan atau penebangan.
“Pada dasarnya, jika sudah membahayakan, dilakukan tindakan pemotongan pohon. Sebelum itu, Tim dari RPH Ranuyoso dilibatkan untuk melakukan survei lapangan dan mengevaluasi, apakah diperlukan pemangkasan atau penebangan,” ungkap dia.
Sementara itu, Perwakilan RPH Ranuyoso, Didik mengungkapkan, bahwa pihaknya memastikan pemangkasan pohon dilakukan dengan hati-hati, dan tidak serta merta melakukan penebangan. Jadi, setiap langkah harus melalui pengecekan terlebih dahulu.
Lanjut dia, dalam pelaksanaannya, pemangkasan ranting pohon tersebut dilakukan secara gotong royong bersama jajaran TNI dari Koramil 0821/06 Ranuyoso dan masyarakat setempat.
“Prioritas kami adalah keselamatan tetapi tetap mempertahankan keasrian daerah dengan menjaga jumlah pohon yang ada,” ungkap dia.
Dirinya berharap, langkah proaktif Resort Pemangkuan Hutan Ranuyoso bersama dengan dukungan masyarakat setempat dan pihak terkait, bisa menjadi contoh bagaimana keselamatan jalan dapat dipertahankan tanpa mengurangi keberagaman alam.
Tinggalkan Balasan