Dari Keterbatasan Lahir Sukacita, Festival Tamborin Perdana GPdI El-Shaddai Berlangsung Meriah

KUTAI TIMUR – Dentuman musik rohani dan gemerlap warna-warni bendera memenuhi udara di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) El-Shaddai Kabo Jaya, pada Jumat, 20 Juni 2025. Festival Tamborin dan Baners Interdominasi 2025 resmi digelar, menyatukan puluhan jemaat dari berbagai gereja dan organisasi se-Kutai Timur dalam semangat pujian dan persaudaraan.

Lima tim tamborin dari beberapa kecamatan tampil dengan penuh semangat dan sukacita, membawakan koreografi indah yang menggabungkan seni gerak dan iringan lagu rohani berjudul “Kemenanganku – G.R.O.W”. Bukan sekedar perlombaan, festival ini menjadi ajang kebersamaan yang menghangatkan hati setiap jemaatnya.
Ketua Panitia, Graselinda Febrideani alias Dea mengatakan kegiatan tersebut bertujuan sebagai wadah untuk menyatukan anak-anak muda Kristen dalam satu tempat dan tujuan yang sama yakni memuji dan memuliakan nama Tuhan.
”Fokus utama kami melaksanakan kegiatan festival ini adalah, kami ingin merangkul anak-anak Kristen supaya berkumpul di satu tempat dan satu tujuan,” ucap Dea saat dikonfirmasi seusai kegiatan di depan gereja GPdI El-Shaddai Kabo Jaya.
Dengan memakan waktu empat bulan persiapan matang guna melangsungkan event tersebut, Dea menjelaskan terdapat beberapa kendala signifikan yang harus dihadapi pihaknya, salah satunya adalah minimnya anggaran yang dikelola oleh gereja.
”Karena kami yang tergabung dalam Teeners El-Shaddai ini masih terbilang pelajar (anak-anak sekolah). Bahkan yang paling kecil itu kelas 5 SD dan yang paling dewasa itu sekitar umur 23-24 tahun, tapi itu pun belum berpenghasilan. Jadi kami mempersiapkan sedemikian rupa, harus mempersiapkan dengan matang sehingga terlaksanalah kegiatan ini,” jelasnya.
Senada dengan hal itu, Penanggungjawab Festival Tamborin dan Baners, Join Angelica Samaliwu memaparkan kegiatan ini dilakukan perdana dan berharap dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.

”Ini kan awal kami melakukan kegiatan ini, apalagi membawa tentang Kutai Timur, jangkauannya luas dan melibatkan anak-anak muda . Jadi kami berharap kiranya ini kegiatan bisa secara continue dan kami bisa berkolaborasi dengan dinas pendidikan dan juga dinas pemberdayaan perempuan, kemudian juga kebudayaan” ujar Penanggungjawab Kegiatan tersebut yang kerap disapa Join dalam wawancara terpisahnya.
Termotivasi pada saat mengikuti kegiatan serupa di Samarinda, Join mengatakan pihaknya nengambil langkah inisiatif untuk mengadakan event kejuaran tamborin tersebut.
”Jadi gereja kami pernah mengikuti tahun lalu di Samarinda. Nah, terus kami lihat ‘wah ini keren banget kegiatan ini’. Jadi belum pernah ada di Kutai Timur, maka kami buatlah seperti ini. Berbicara tentang motivasi kami ya khususnya yang pertama karena melihat keadaan anak-anak muda yang saat ini ada banyak anak-anak muda yang kehilangan arah seperti itu,” paparnya.
Menurutnya, dengan adanya kolaborasi dari instansi terkait, pihaknya akan mengadakan acara yang lebih meriah dan tidak hanya perlombaan tamborin melainkan lomba untuk pencarian bakat bahkan festival band musik rohani.
“Dan lagi kiranya acara ini ke depannya kalau memang berkatnya banyak ada yang ikut bergabung dengan kami dalam kegiatan ini instansi-instansi tersebut, bisa juga mengadakan lomba CCA (Cerdas Cermat Alkitab) serta ada KKR Rohani pemuda remaja atau siswa-siswi Kristen Kutai Timur,” pungkasnya. (RH)
Tinggalkan Balasan