Seleksi Dibuka, Persikutim United Bangun Kekuatan dari Tanah Sendiri

KUTAI TIMUR – Peluit panjang terdengar, pertanda asa sepak bola Kutai Timur kembali menyala. Persikutim United resmi memulai proses seleksi pemain lokal untuk menghadapi Liga 3 Nusantara musim 2025-2026. Sabtu, 12 Juli 2025 menjadi hari bersejarah, di mana puluhan anak muda dari berbagai pelosok datang membawa mimpi dan semangat juang.
Sebanyak 46 peserta mengikuti seleksi tahap awal. Mereka hadir dari hampir seluruh wilayah Kutai Timur, membawa harapan untuk dapat menembus skuad profesional dan berlaga di kancah nasional.
“Hari ini momen yang baik pasca kita launching logo (Persikutim United) kemarin. Kami telah memulai langkah selanjutnya yaitu menyeleksi pemain dan menentukan pelatih juga,” ucap Perwakilan Tim Manajemen Persikutim, Pandi Widiarto saat diwawancarai di lapangan sepak bola Kudungga.

Seleksi ini juga menjadi panggung bagi pelatih muda lokal, Yehezkiel Bungarif Mustafa yang kerap disapa Uya dipercayai memimpin proses seleksi. Ia disebut sebagai talenta kepelatihan potensial yang diharapkan mampu berkembang hingga ke level nasional.
”Mudah-mudahan beliau bisa nanti ke depan sambil mengupgrade diri sambil belajar juga tentunya,” harap Pandi yang juga merupakan Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur Komisi C.
Tak hanya mencari pemain terbaik, tim manajemen juga ingin membangun masa depan sepak bola Kutim. Proses seleksi ini melibatkan rekomendasi pelatih-pelatih kecamatan bersertifikat PSSI, hasil pembinaan berjenjang dari akar rumput.
Sementara, Coach Persikutim United, Uya turut merasa senang karena dapat menyaksikan performa dari setiap peserta walaupun terdapat beberapa yang kurang maksimal dikarenakan jarak tempuh yang jauh dari kediaman mereka.

“Saya senang, mungkin karena perjalanan mereka (peserta) yang dari jauh mungkin jadi rasa lelah kan. Ada juga mungkin yang enggak latihan tapi masuk dalam radar pelatih kecamatan. Jadi, masih kurang,” ucap Uya.
Ia menjelaskan, proses seleksi ini mengacu pada regulasi Liga 3, di mana pemain yang berhak mengikuti seleksi adalah mereka yang lahir antara tahun 2003 hingga 2006. Semua peserta merupakan hasil seleksi awal dari tiap kecamatan di Kutim.
Menurut Uya, kemampuan fisik menjadi modal penting dalam seleksi awal ini. Meski demikian, aspek teknis masih bisa diasah melalui latihan yang konsisten.
“Kalau fisiknya kuat tapi kemampuan teknisnya masih kurang, itu masih bisa dilatih. Tapi kalau latihannya bagus tapi fisiknya kurang, itu justru lebih sulit,” jelasnya. (RH)
Tinggalkan Balasan