Pemkab Kutai Timur Kucurkan Hibah Sebesar Rp96,7 Miliar, KONI Serap Rp35 Miliar

Loading

KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyerahkan secara simbolis bantuan dana hibah berupa uang senilai total Rp96,7 miliar untuk tahun anggaran 2025 kepada sejumlah lembaga dan organisasi kemasyarakatan guna mendukung kelancaran fungsi pemerintahan, pembangunan, serta kemasyarakatan. Penyerahan hibah tersebut didasari pada Surat Keputusan Bupati Kutai Timur nomor 400/K.69/2025 tentang penetapan penerima dan besaran dana hibah.

 

Hibah dialokasikan melalui tiga saluran, yakni Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (kesbangpol), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutai Timur.

 

Rinciannya, Kesbangpol mengelola dana hibah sebesar Rp3,98 miliar, Dispora mengalokasikan Rp37,2 miliar dan Setkab Kutai Timur melalui Bagian Kesra menyelurkan Rp55,57 miliar.

 

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyampaikan pemberian hibah tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat setiap tahun dengan harapan dana itu dapat di implementasikan sesuai dengan apa yang diajukan dalam permohonan penerima manfaat.

 

“Jangan sampai nanti ada hal-hal terkait dengan persoalan pertanggungjawaban dari hibah, tetapi, di dalam pelaksanaannya itu tidak sesuai dengan apa yang tertera. Bahkan pertanggungjawabannya juga itu malah lepas dari apa yang ada di tempat,” ucap Ardiansyah dalam sambutannya di Ruang Tempudau Kantor Bupati, pada Senin, 19 Mei 2025, pukul 15.36 WITA.

 

Ia menekankan pentingnya memastikan nilai manfaat dari setiap bantuan hibah. Menurutnya, setiap organisasi penerima harus mampu menunjukkan kontribusi nyata terhadap pengembangan kegiatan, bukan hanya sekadar menjalankan program rutin tanpa hasil yang terlihat.

 

Atas hal itu, Ardiansyah berharap bantuan ini dapat menjadi barometer peningkatan kinerja bagi organissasi penerima hibah.

 

“Nilai manfaat itu penting. Jangan sampai tidak ada input yang diberikan tetapi impactnya mungkin tidak terlihat tetapi dananya habis. Kita harapkan yang menyampaikan itu betul-betul nanti mau memberikan yang terbaik kepada apa yang ingin mereka lakukan,” tuturnya.

 

Penerima Dana Hibah Terbesar

 

Kegiatan pun dirangkai dengan penyerahan secara simbolis dengan nominal yang beragam seperti Komite Olaraga Nasional Indonesia yang menerima dana hibah terbesar pada tahun 2025 yakni dengan jumlah Rp35 miliar.

 

Ketua Umum KONI Kutai Timur, Rudi Hartono menegaskan besaran anggaran tersebut bukan semata-mata untuk satu organisasi, melainkan untuk mendukung aktivitas 60 cabang olahraga (cabor) di bawah naungan KONI.

 

Ketua Umum KONI Kutai Timur, Rudi Hartono saat ditemui didepan Kantor Bupati Kutai Timur seusai kegiatan pembagian dana hibah

 

 

“Kita jangan lihat besarannya, karena KONI itu mempunyai anggota, anggotanya itu adalah cabang-cabang olahraga. Jadi di situ ada sekitar 60 cabor, ada PSSI, ada atletik, ada bulu tangkis, ada tenis meja, ada volly, ada bela diri dari karate, taekwondo, judo dan lain-lain,” terang Rudi saat dikonfirmasi dalam sesi wawancaranya di depan Kantor Bupati Kutai Timur pada hari yang sama.

 

Ia menjelaskan, tahun ini, KONI memfokuskan diri pada agenda Pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov). Agenda ini menjadi penentu kelolosan atlet Kutai Timur menuju Porprov mendatang. Tanpa mengikuti Pra Porprov, atlet tidak dapat berlaga di Porprov.

 

“Nah, sementara agenda di depan ada namanya Pra Proprov. Maka semua cabor ini nanti mengikuti Pra Proprov. Di mana hasilnya, outputnya itu arahnya ke lolos atau tidaknya atlet kita ke Proprov. Karena tanpa Pra Provop itu maka tidak bisa ikut di Propov,” paparnya.

 

Menanggapi arahan Bupati agar anggaran dibagi secara merata, Rudi menilai pemerataan harus tetap mempertimbangkan proporsionalitas dan kebutuhan masing-masing cabor.

 

“Mereka tidak bisa disamakan. Karena, contoh catur tidak bisa sama dengan sepak bola. Nah, maka kita lihat profesionalnya, kita lihat nanti di permohonan mereka, di potensinya juga dan sebagainya. Jadi banyak variabel yang memang harus kita lihat,” kata Rudi.

 

Dengan potensi Kutai Timur sebagai salah satu penyumbang atlet untuk mewakilkan Provinsi Kalimantan Timur dalam kejuaraan, Rudi menekankan pentingnya dukungan pemerintah, karena prestasi atlet tidak lepas dari rutinitas latihan, uji tanding, dan keikutsertaan dalam berbagai kejuaraan.

 

“Tahun lalu Rp25 miliar (bantuan dana hibah) karena tidak ada Pra Propov. Paling teman-teman mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional sifatnya atau kejuaraan provinsi pelatihan-pelatihan atau melaksanakan kejuaraan-kejuaraan tingkat kabupaten. Kalau ini karena di depan kita ada agenda kita Pra Propov, maka pihak pemerintah menambah,” pungkasnya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini