Rp30 Juta per Reses Dinilai Tak Cukup, Sekwan Kutim Sebut Anggota Dewan Sering Nombok

KUTAI TIMUR – Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Juliansyah mengungkapkan anggaran serap aspirasi (reses) sebesar Rp30 juta per anggota dewan dalam setiap kali pelaksanaan masih dinilai belum mencukupi kebutuhan di lapangan. Bahkan, tak jarang para legislator harus menanggung biaya tambahan secara pribadi.
“Dari Rp30 juta itu sudah termasuk sewa tenda, kursi, snack, dan sebagainya. Tapi kenyataannya masih banyak yang nombok,” kata Juliansyah saat dijumpai di ruang kerjanya, pada Rabu 23 April 2025.
Dalam satu tahun, setiap anggota DPRD memiliki jatah tiga kali reses. Namun lokasi yang jauh, banyaknya peserta yang diundang, serta kebutuhan konsumsi dan transportasi membuat pengeluaran membengkak.
Tak hanya itu, ia menjelaskan keterbatasan anggaran itu makin terasa ketika anggota dewan mengadakan reses di wilayah yang jauh.
“Kadang empat titik (desa/kecamatan) jadi tiga titik (tempat reses diselenggarakan). Belum lagi transport untuk warga yang diundang. Misalnya untuk mendatangkan orang itu kan ada konsumsinya, ada transportnya. Nah rata-rata itu kalau diundang misalnya jauh desanya mereka kan butuh transport. Kalau tidak dikasih transport, mereka kangan-kadang tidak datang,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret dalam menyikapi hal tersebut, ia mengungkapkan, saat ini DPRD sedang merencanakan pengajuan penambahan anggaran ke pemerintah, khususnya melalui bagian hukum.
“Rencananya mengajukan ke pemerintah, ke bagian hukum untuk persetujuan penambahan itu. Nah tentunya mengacu di Provinsi,” imbuhnya. (RH)
Tinggalkan Balasan