Kesenjangan Ekonomi di Kutim Menyusut, Indeks Gini Turun Jadi 0,283

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman saat menyampaikan nota pengantar pemerintah daerah terkait LKPJ dalam rapat paripurna ke-33

Loading

KUTAI TIMUR – Pemerataan kesejahteraan di Kabupaten Kutai Timur menunjukkan progres positif. Indeks Gini Ratio, yang mencerminkan tingkat kesenjangan pendapatan masyarakat, mengalami penurunan signifikan dari 0,336 pada 2023 menjadi 0,283 di 2024. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan di Kutim semakin merata.

 

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, dalam Rapat Paripurna ke-33 DPRD Kutim Masa Persidangan II Tahun 2024-2025, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai program pembangunan ekonomi inklusif yang dijalankan pemerintah daerah.

 

“Kami terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya berorientasi pada angka, tetapi juga memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat,” ujar Ardiansyah di hadapan Ketua DPRD Kutim Jimmi, Wakil Bupati Mahyunadi, serta 29 anggota dewan yang hadir dalam rapat tersebut, pada Selasa 19 Maret 2025.

 

Selain kesenjangan ekonomi yang menyusut, pertumbuhan ekonomi Kutim juga mencatat tren positif. Laju pertumbuhan ekonomi mencapai 9,82 persen pada 2024, naik dari 7,71 persen di 2023. Sektor pertanian dan perkebunan menjadi salah satu pendorong utama, dengan kontribusi terhadap PDRB meningkat dari 7,60 persen menjadi 8,80 persen dalam setahun terakhir.

 

Dari sisi kesejahteraan masyarakat, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 74,98 menjadi 75,90 poin turut mencerminkan perbaikan kualitas hidup warga Kutai Timur. Faktor-faktor seperti akses pendidikan yang lebih baik serta layanan kesehatan yang semakin optimal menjadi faktor utama peningkatan ini.

Keberhasilan dalam menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi tak lepas dari berbagai kebijakan pro rakyat yang dijalankan pemerintah daerah. Program pemberdayaan masyarakat miskin dan kelompok rentan menjadi prioritas dalam enam sektor pembangunan utama, termasuk pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

 

“Kami menyadari masih ada tantangan dalam mewujudkan pembangunan yang merata, tetapi dengan capaian ini, kami optimistis bisa terus mendorong kesejahteraan masyarakat,” paparnya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini