DPRD Kutim Gelar Hearing Bahas Kemacetan Akibat Bus Karyawan di Kaliorang

KUTAI TIMUR – Setelah mendapati banyaknya keluhan masyarakat terkait keberadaan bus karyawan yang menyebabkan kepadatan lalu lintas di Kecamatan Kaliorang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur melalui Komisi C Bidang Pembangunan membuka rapat dengar pendapat (hearing) dengan pemerintah desa di wilayah tersebut didampingi Dinas Perhubungan (Dishub) serta perwakilan dari pihak perusahaan PT Indexim dan PT KPP.
Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan menyebut kemacetan terjadi pada jam tertentu, terutama pagi dan sore hari saat karyawan berangkat dan pulang kerja. Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
“Misalnya ada bus-bus karyawan kemudian motor-motor karyawan yang diparkir disembarang tempat, sehingga misalnya toko itu tidak bisa di singgahi oleh pembeli yang akan membeli barang-barang karena padatnya padatnya kendaraan yang di parkir pada jalur jalur parkir,” ucap Novel setelah di wawancarai seusai kegiatan rapat hearing tersebut pada Senin, 24 Februari 2025.
Ia menambahkan, pemerintah desa berharap DPRD bersama dinas terkait dapat meninjau langsung kondisi di lapangan dan mencari solusi konkret.
“Kita akan turun hari Rabu (26 Februari 2025) untuk langsung melihat kondisi masalah di lapangan sekaligus kita mencari solusinya. Agar ini tidak menjadi hal di kemudian hari ini sudah tidak bisa lagi kita perbaiki,” terangnya.
Senada dengan itu, Kepala Dishub Kutai Timur, Joko menyebut masyarakat meminta pembangunan halte atau pool bus agar kendaraan tidak diparkir sembarangan.
“Kunjungan kami bersama komisi C akan melihat apakah sudah ada halte apa belum, dan sebenarnya sih perusahaan itu wajib punya pool,” ujar Joko di wawancara terpisahnya.
Selain meninjau kondisi lalu lintas, kunjungan ke Simpang 4 KM 14 Kecamatan Kaliorang juga bertujuan menentukan lokasi pembangunan halte bus.
“Kalau memang dirasa lokasi di simpang empat itu terlalu crowded (sesak) mungkin bisa di geser atau di mana nanti, supaya tidak menambah kemacetan yang ada,” pungkasnya. (RH)
Tinggalkan Balasan