Dinsos Kutai Timur Targetkan Tekan Angka Kemiskinan Ekstrim Menjadi 7.000 Jiwa di 2025
KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Sosial (Dinsos) menargetkan menurunkan jumlah kemiskinan ekstrim menjadi 7.000 jiwa pada tahun 2025. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kutai Timur, dr. Ernata, dalam wawancara eksklusif dengan media ini dalam Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial ke 75 yang diselenggarakan di Kantor Dinas Sosial Kutim, Selasa (17/22/2024).
Menurutnya, upaya penurunan angka kemiskinan telah menunjukkan hasil signifikan. Pada tahun 2022, tercatat 128.000 jiwa dalam kategori miskin ekstrim. Namun per April 2024, angka tersebut berhasil ditekan menjadi 111.000 jiwa, dan diperkirakan akan turun menjadi 109.000 jiwa pada akhir Desember 2024.
“Insyaallah di tahun 2025, kami menargetkan angka kemiskinan tersebut bisa ditekan hanya tinggal 7.000-an,” ujar dr. Ernata.
Strategi utama yang dilakukan Dinsos Kutai Timur adalah pemutakhiran data kemiskinan melalui validasi komprehensif. Dalam program ini, mereka telah mendata sebanyak 14.000 kepala keluarga dari data P3KS (Pusat Penanganan Pengaduan Kesejahteraan Sosial).
Menariknya, dari 5.400 kepala keluarga yang semula terdata, kini hanya tersisa 200 kepala keluarga dalam kategori miskin ekstrim. Proses validasi dilakukan secara detail dengan metode “by name by address” yang melibatkan langsung perangkat desa.
Keberhasilan penurunan angka kemiskinan ini tidak lepas dari sinergi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dr. Ernata menjelaskan bahwa penanganan kemiskinan melibatkan berbagai dinas seperti Dinas Sosial, Dinas Koperasi, Disperindag, Ketahanan Pangan, Pertanian, Perumahan, Pendidikan, Tenaga Kerja, hingga Dinas Kesehatan.
Untuk mendukung transparansi dan koordinasi, Dinsos Kutai Timur bahkan telah meluncurkan aplikasi SIPMAS (Sistem Informasi Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial) pada Oktober 2024. Aplikasi ini memungkinkan seluruh OPD mengakses data kemiskinan secara terbuka.
Dengan pendekatan sistematis dan kolaboratif ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur optimistis dapat menurunkan secara signifikan angka kemiskinan di wilayahnya.
“Tujuan kami adalah mencapai zero kemiskinan dalam waktu satu atau dua tahun ke depan,” tegasnya.(Q)
Tinggalkan Balasan