Basri Minta Pendataan Kemiskinan, Pengangguran dan Stunting Diolah RT

Loading

BONTANG – Walikota Bontang Basri Rase akan menggunakan aplikasi dengan sistem By Name By Address (BNBA) untuk mendata kemiskinan, pengangguran dan stunting yang terpusat di masing-masing RT.

Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat. Sebab, selama ini Pemkot Bontang hanya berpatokan dengan data dari pusat.

“Dan ketepatan datanya ini belum tentu akurat kalo dari pusat,” ujarnya, Senin (05/02/2024).

Menurutnya, pusat tidak akan memiliki detail data, dibandingkan jika pendataan dilakukan per RT. Ia mengatakan, terdapat aplikasi yang dibuat oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk mengetahui perbedaan tempat domisili dan alamat di KTP.

“Contohnya banyak warga luaryang tempat tinggalnya berada di luar Kota Surabaya memiliki KTP Surabaya, dan itu bisa diketahui dengan adanya pendataan BNBA,” imbuhnya.

Basri menghawatirkan, orang-orang yang memiliki KTP Bontang, padahal bukan warga dari sini, namun tercatat di data pengangguran atau keluarga kurang mampu.

Pendataan di aplikasi itu berupa kemiskinan biasa, kemiskinan ekstrem, pengangguran, pengangguran ekstrem dan stunting.

“plikasi tersebut sudah dilakukan uji coba di Surabaya dan akan diterapkan di Bontang,” kata Politisi PKB itu

Pihak kelurahan dan forum RT akan dilibatkan secara penuh. Sebelum itu, akan dilakukan pelatihan untuk penerapan aplikasi.

Dirinya berharap, tidak lagi saling klaim untuk pendataan. Jika data-data tersebut sudah akurat maka program Kita Bontang bisa berjalan dengan tepat sasaran.

“Jadi kalau nanti ada warga KTP Bontang tapi tinggal di Suka Rahmat atau tinggal di luar wilayah Bontang, langsung coret saja,” pungkasnya.(jb/dado)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini